Saturday, 26 March 2016

Manusia dan Keindahan

  
Manusia dan Keindahan


Pengertian Manusia

Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa membutuhkan orang lain, oleh karena itu manusia senantiasa membutuhkan interaksi dengan manusia yang lain. Manusia adalah mahluk yang luar biasa kompleks. Kita merupakan paduan antara mahluk material dan mahluk spiritual. Dinamika manusia tidak tinggal diam karena manusia sebagai dinamika selalu mengaktivisasikan dirinya.

            Pengertian manusia menurut beberapa ahli ;
·      # OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY
Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan
·      # PAULA J. C & JANET W. K
manusia adalah mahluk terbuka, bebas memilih makna dalam situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan yang hidup secara kontinu serta turut menyusun pola berhubungan dan unggul multidimensi dengan berbagai kemungkinan
·      # I WAYAN WATRA
Manusia adalah mahluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan karsa



Pengertian Keindahan

Keindahan berasal dari kata Indah, Keindahan adalah sifat dari sesuatu yang memberi kita rasa senang bila melihatnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah “kecantikan yang ideal” adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya.

·      Keindahan alam arti luas
alam arti yang luas, sebenarnya pengertian ini masih diambil dari bangsa yunani yang didalamnya mencakup pula kebaikan. Menurut beberapa ahli antara lain :
1.      Plato mengatakan bahwa watak yang indah adalah hokum yang indah;
2.      Aristoteles mengatakan bahwa keondahan merupakan sesuatu yang selain baik juga menyenangkan;
3.      Plotinus menuliskan dalam bukunya tentang ilmu yang indah dan kebijakan yang indah.


Manusia dan Keindahan dalam Kehidupan
‘Keindahan’, suatu kata yang berasal dari kata ‘indah’ yang memiliki arti atau makna yang berbeda-beda bagi setiap manusia. Suatu keindahan tidak dapat kita nilai atau kita kategorikan. Karena penilaian setiap orang itu berbeda-beda dan keindahan hanya dapat kita rasakan. Bagi satu orang ‘sesuatu’ itu indah, belum tentu orang lain menganggap itu sama atau merasakan bahwa ‘sesuatu’ itu indah juga.

Contoh yang mungkin sering terjadi adalah ketika seseorang lelaki/perempuan merasa dan menganggap sesorang itu cantik/tampan. Pastinya, dia hanya merasakan itu pada dirinya. Belum pasti teman-teman atau orang lain pun merasakan bahwa sesorang yang dia sukai itu ‘cantik/tampan’. Mungkin orang itu masuk ke dalam kategorinya sebagai sesorang yang indah. Karena itu dia menganggap sesorang itu menarik hati.

Keindahan arti yang cukup luas. Maka keindahan juga  memiliki nilai/arti yang berbeda. Misalnya sesorang bisa jadi tidak dinilai ‘indah’ oleh orang lain dalam hal fisik. Namun dia hati atau sifatnya dinilai indah karena akhlaknya yang baik. Maka orang tersebut mungkin tidak cantik/tampan atau juga tidak enak dilihat. Tetapi karena dia memiliki hati yang baik, dia dapat dikatakan ‘indah’ karena sifatnya.


Monday, 21 March 2016

Pengalaman/Potensi Diri

Berjudulkan pengalaman/potensi diri, saya akan sedikit dari sebagian pengalaman hidup saya dan juga mungkin sedikit dari potensi diri yang saya pikir saya miliki. 

Saya akan berbicara sedikit tentang diri saya sendiri. Saya Agung Anugrah Asril, pada saat ini berumur 19thn. Pendidikan ya.. dapat saya bilang sudah dijalani di berbagai daerah. Saya orangnya memiliki sifat dasar pendiam. Tidak banyak ngomong, dan ngomong seadanya. Malu jika bertemu orang baru dan terkadang sulit untuk memulai percakapan jika saya merasa belum dekat dengan orang tersebut. Saya pun memiliki pendirian sendiri yaitu 'treat others as you want to be treated'; yaitu, 'perlakukan seseorang sebagaimana kamu ingin orang itu memperlakukan kamu'. Jadi saya sendiri sering menjaga sikap, tingkah laku saya dan menyaring kata-kata yang saya akan keluarkan.

Selanjutnya berbicara tentang potensi diri, potensi adalah kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan atau dapat disebut sebagai bakat/talenta. Potensi diri yang saya miliki adalah dalam bidang kesenian. Memiliki bakat dalam perihal menggambar dan melukis. Pada tingkat SD saya sendiri sering maraih piala dan prestasi dalam lomba menggambar. Walaupun tidak selalu mendapatkan juara satu, namun cukup membanggakan saya sendiri dan orang tua. Setidaknya hobi saya menggambar pada waktu luang itu tidak sesuatu yang membuang-buang waktu saja, melainkan juga bermanfaat untuk diri saya sendiri. 

Tingkat SMP dan SMA pun saya masih gemar menggambar dan melukis. Mata pelajaran kesenian selalu saya sukai, walupun tidak ada mengikuti lomba menggambar/melukis lagi tetapi saya masih rajin menggambar saat waktu luang saya. Di tahun kedua/ketiga SMA, saya sendiri pun berpikir apakah tepat kalau saya kembangkan minat saya dalam dunia menggambar dan melukis? Atau fokus dalam pelajaran akademis? Sering kali setiap orang melihat lukisan atau coret-coretan gambar saya, pasti mereka selalu memuji. Mengatakan kalau saya bisa menggambar komik dan bisa menghasilkan uang. Tetapi saya masih menganggap hal ini adalah hanya hobi semata dan akhirnya fokus kepada pelajaran akademislah yang saya pilih. Saya sendiri tidak menyesal dalam pilihan saya, karena mindset saya masih kuat yaitu, di Indonesia sulit untuk mendapatkan pekerjaan tetap dengan skill menggambar ini.