Secara bahasa manusia berasal darkata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal
budi atau makhluk ang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain).
Manusia atau orang dapat diartikan
berbeda-beda dari segi biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis,
manusia diklasifikasikan sebagai Homo Sapiens (Bahasa
Latin yang berarti
"manusia yang tahu"), sebuah spesies primata dari golongan mamaliayang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal
kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi yang, dalamagama, dimengerti dalam hubungannya dengan
kekuatan ketuhanan atau makhluk
hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan
dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan
berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam
masyarakat majemukserta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya
untuk membentuk kelompok, dan lembaga untuk dukungan satu sama lain
serta pertolongan.
Karena penderitaan
dirasakan dan adalah sebuah perasaan dalam jiwa kita masing-masing maka kita
harus tau apa itu ‘perasaan’.
Perasaan ialah suatu
keadaan kerohanian atau peristiwa kejiwaan yang kita alami dengan senang atau
tidak senang dalam hubungan dengan peristiwa mengenal dan bersifat subyektif.
Unsur-unsur perasaan adalah sebagai
berikut
- Bersifat subyektif
dari pada gejala mengenal
- Bersangkut paut
dengan gejala mengenal
- Perasaan dialami sebagai rasa
senang atau tidak senang, yang tingkatnya tidak sama.
Perasaan lebih erat hubungannya dengan pribadi
seseorang dan berhubungan pula dengan gejala-gejala jiwa yang lain. Oleh sebab
itu, tanggapan perasaan seseorang terhadap sesuatu tidak sama dengan tanggapan
perasaan orang lain, terhadap hal yang sama. Sebagai contoh ada 2 orang
bersama-sama menyaksikan pementasan drama. Seorang diantaranya menganggapi
pementasan para pameran tersebut dengan rasa kagum dan senang, singkatnya dia
menilai penampilan pementasan drama itu sangat sempurna, tapi seorang yang lain
menanggapi pementasan tersebut dengan acuh tak acuh, tampaknya pementasan itu
biasa-biasa saja dan tidak menarik.
Karena adanya sifat subyektif pada perasaan inilah
maka gejala perasaan tidak dapat disamakan dengan gejala mengenal, tidak dapat
disamakan dengan fikiran dan sebagainya. Perasaan tidak merupakan suatu gejala
kejiwaan yang terdiri sendiri, tetapi bersangkut paut dengan gejala mengenal.
Kadang-kadang gejala perasaan diiringi oleh peristiwa mengenal dan sebaliknya
pada suatu ketika gejala perasaan yang menyertai peristiwa mengenal.
Gejala perasaan bergantung pada:
- Keadaan jasmani, misal badan dalam keaadan sakit,
perasaan mudah tersinggung dari pada badan dalam keadaan sehat dan segar.
- Pembawaan, ada orang yang pembawaan berperasaan
halus, sebaliknya ada pula yang kebal perasaanya.
- Perasaan seseorang berkembang sejak ia mengalami
sesuatu. Kadaan yang dapat memengaruhi perasaan dapat memberikan orak dalam
perkembangan perasaan.
Perasaan selain bergantung kepada stimulus yang datang dari luar,
perasaan juga bergantung kepada:
-
Keadaan jasmani individu yang
bersangkutan.
-
Keadaan dasar individu. Hal ini erat
hubungannya dengan struktur individu.
-
Keadaan individu pada suatu waktu
atau keadaan yang temporer seseorang.
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita
berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita
artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan
termasuk realitas dunia dan manusia Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat,
ada yang berat ada juga yang ringan. Namun, peranan individu juga menentukan
berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap
penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain.
Contoh simple penderitaan yang mungkin dapat kita
lihat pada waktu ini adalah penderitaan yang dirasakan oleh warga luar batang
yang direlokasikan karena adanya proyek reklamasi yang akan di jalankan. Mereka
yang telah tinggal bertahun-tahun hingga berpuluh-puluh tahun tinggal di daerah
satu harus pindah ke rumah susun yang memiliki kamar kecil. Kesedihan yang
mendalam dan kekecewaan tidak dapat berbuat apa-apa adalah sebuah penderitaan
bagi warga tersebut.
No comments:
Post a Comment